Pematangaiantar !!! Kompakonline.com -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar meningkatkan kualitas layanan kesehatan di 19 Puskesmas dengan menambahkan layanan pemeriksaan USG untuk ibu hamil. Hal ini tak lepas dari harapan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta intervensi angka stunting.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsintar, dr Fitri Sari Saragih mengatakan layanan USG ini merupakan bagian dari Gerakan Ibu Hamil Sehat yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan atas Instruksi Wali Kota dr Susanti Dewayani SpA.
“Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta prevalensi stunting, kita mengusung program Ibu Hamil Sehat yang dimulai dari tahun 2023,” kata dr Fitri, Rabu ( 24 / 07 / 2024 ).
“Ini juga berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 100.3.3.3/1610/XI/2023 Tentang Kelompok Kerja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Pematangsiantar”, terang dr Fitri.
Dijelaskannya, sejak tahun 2023, layanan pemeriksaan USG terus menyeluruh di Puskesmas hingga tepat pada awal Januari 2024, seluruh 19 puskesmas di Kota Pematangsiantar sudah mampu memberikan layanan pemeriksaan USG secara gratis.
Setiap puskesmas di Kota Pematangsiantar kini memiliki alat USG 2 Dimensi. Selain itu, para tenaga medis (dokter) menerima pelatihan peningkatan kapasitas dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi serta ANC terintegrasi.
“Layanan ini sudah ready di Puskesmas. Sekarang masih gratis dan bagi ibu hamil bisa mendapatkan layanan ini setiap hari di jam kerja”, kata dr Fitri.
Selain Pemeriksaan USG, seluruh Puskesmas di Kota Pematangsiantar juga membuka layanan seluas-luasnya khusus untuk persalinan normal selama 24 jam.
“Peningkatan sarana kesehatan ini juga dibarengi oleh peningkatan kapasitas tenaga medis. Jadi semuanya sejalan,” terang dr Fitri.
Kota Pematangsiantar sendiri, tutur Fitri memiliki angka kematian ibu dan bayi lebih rendah dibanding rata-rata nasional. Keberhasilan ini tak lepas dari peningkatan kapasitas SDM dan kelengkapan medis dalam komitmen untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Pada tahun 2022, rasio kasus kematian ibu dan bayi adalah 5 kasus per 3400 kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2023, rasio kasus kematian adalah 5 berbanding 3900 angka kelahiran hidup.
Sementara, angka kematian ibu dan bayi secara nasional berada pada rasio 132 kasus per 100 ribu kelahiran hidup.
Sementara itu, Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA mengatakan bahwa melalui Gerakan Ibu Hamil Sehat yang di dalamnya terdapat penyediaan layanan USG, ia ingin motto Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas terwujud dan menjawab apa harapan masyarakat.
“Lewat Layanan Pemeriksaan USG gratis di seluruh puskesmas, Pemerintah Kota Pematangsiantar berkomitmen menguatkan pelayanan kesehatan semakin terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat,” sebut dr Susanti.
“Saya berharap semua ini semakin berdampak bagi masyarakat dan pelayanan ini konsisten. Kedepannya akses kesehatan akan semakin ditingkatkan dan terus berkelanjutan, di mana visi dan misi semakin kita wujudkan,” tutup Wali Kota perempuan pertama di kota Pematangsiantar ini. (Adv).
Discussion about this post