Siantar !!!!! Kompak Online – Akibat Regrouping Sekolah Dasar Siantar dan Hasil Assement Diduga Ada Kewajiban dengan adanya hasil peyerahan sk yang dilakukan oleh dinas pendidikan siantar serta hasil Assesmen regrouping diduga untuk kepentingan oknum tertentu, hal ini sesuai dengan adanya beredar WA dari Wahyo soal kesepakatan yang tidak selesai sehingga dapat merubah tatanan struktur yang sudah terbentuk menjadi berubah.
Drs. Wahyo merupakan kepala sekolah yang menang Assesmen serta penerus pesan WA yang menyalurkan kepada Kepala Sekolah yang menang Assesmen yang belum melaksanakan kewajiban agar melapor dan berkomunikasi kepada salah seorang oknum bernama ” Mapul “. Tujuannya agar kepala Sekolah yang menang Assesmen agar menyelesaikan kesepakatan dan jika tidak maka Struktural yang sudah tersusun dapat berubah.
Saat dikonfirmasi Kepala Sekolah Pak Wahyo diruanganya mengatakan bahwa WA yang diteruskannya merupakan WA dari Pa.Mapul, pihaknya tidak mengetahui tindak lanjut dari pada WA tersebut karena pihaknya hanya bertugas membagikan WA itu kepada kepala sekolah yang dinyatakan lulus hasil assemen.
Dijelaskan Wahyo bahwa soal kewajiban dan penempatan kepala sekolah bukanlah pihaknya yang menentukan, itu semua menjadi kewenangan disdik siantar, pihaknya hanya sebagai penerus dari WA dari Pa.Mapul.

Saat dikonfirmasi Pa.Mapul melalui WA mengenai WA yang telah beredar dikalangan kepala sekolah membantah semua segala tudingan yang dialamatkan kepadanya dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui sama sekali, konfirmasi saja ke data awal apakah itu benar atau hanya mencatut pihaknya, karena pihaknya tidak memiliki kewenangan dan kepentingan apapun, karena dirinya juga sudah lengser dan sudah menjadi guru biasa.
Kejadian saling tuding menuding ini Sangat disayangkan sehingga diduga ada kejanggalan dan ketidak beresan dalam penempatan serta peyerahan SK yang dilakukan oleh dinas pendidikan siantar, kuat dugaan ada kolaborasi antara Pa. Wahyo dan Pa.Mapul dengan disdik siantar, kata beberapa kasek yang dinyatakan lulus assemen akan tetapi tidak diberikan SKnya.
Tampak dalam bahasa WA yaitu ” Yang masih komit dengan kesepakatan awal tentang tempat yg di pilih mohon di konfirmasi. Maaf hanya menerus kan pesan ” membuktikan bahwa Kepala Sekolah yang menang dapat memilih Sekolah agar duduk menjadi Kepala sekolah, dan bukan dari Penilaian Kepala Sekolah atas penempatan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar.
Saat ditemui Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Rosmayana Marpaung dikantornya hanya menjelesakan kalau Inspekorat Kota Pematangsiantar telah melakukan pertemuan dengan kepala sekolah dan membuat pernyataan tidak ada pengutipan apapun. Dan untuk informasi lebih jelas, Rosmayana meminta agar awak media konfirmasi langsung dengan Jalatua Hasugian, agar informasinya sama semua serta mengaku dirinya takut salah dalam memberikan keterangan.(Rey / JS).