Pematangsiantar !!! Kompakonline.com -Pengelolaan sampah dan penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi. Wesly menargetkan persoalan sampah harus segera diselesaikan.
Seperti yang disampaikan Wesly Silalahi saat Rapat Paripurna Nota Jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi – fraksi DPRD Kota Pematangsiantar terhadap Nota Keuangan atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran (TA) 2024. Rapat Paripurna berlangsung di Gedung Harungguan DPRD Kota Pematangsiantar, Selasa ( 15 / 07 / 2025 ).
Persoalan sampah di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir, kata Wesly, Pemko Pematangsiantar berupaya melaksanakan penataan sampah di TPA.
“Dapat dilihat adanya penurunan ketinggian sampah yang signifikan, serta mengupayakan sistem TPA, dari open dumping menjadi controlled landfield.
Selain itu PemerintahYang pasti sampah itu tidak sehat. Sudah pasti itu. Ini sumber penyakit. Persoalan ini harus segera diatasi”, tegas Wesly.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar Dedy Tunasto Setiawan menargetkan penanganan sampah segera diselesaikan.
“Alat berat telah tiba . Kita berpacu. Kita targetkan sampai Juni sudah tuntas, minimal lima meter untuk pinggir (ketinggian). Yang penting kita ratakanlah dulu, karena di belakang sana banyak sampah. Kemarin tidak ada alat berat kita yang memadai, makanya kita terhalang untuk menata (sampah) di TPA”, terangnya.
Terkait penanganannya, Dedy menjabarkan pihaknya terlebih dulu akan mengurangi ketinggian tumpukan sampah. Sampah akan ditarik ke belakang ke lahan yang kosong.
“Untuk pengolahan sampah, ada di
belakang Terminal Tanjung Pinggir. Jadi sampah yang dari sini, kompos dan plastik, nanti akan kita olah di sana”, tandasnya.
Ketinggian sampah di TPA Tanjung Pinggir saat ini mencapai sekitar 25 meter.
Jika dihitung secara keseluruhan, ada 430 ribu ton sampah di TPA dengan luas 2,4 hektare tersebut.
Komitmen Wesly Silalahi yang lainnya, yaitu saat ia menghadiri penyerahan dan penyiraman Eco Enzyme dilaksanakan di TPA Sampah Tanjung Pinggir, pada Kamis ( 05 / 06 / 2025 ).

Ordo Karmel Komisariat Sumatera dan Kongregasi Suster Suster Santo Yosep (KSSY) Indonesia menyerahkan bantuan Eco Enzyme untuk menyiram Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Tanjung Pinggir. Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi pun memberikan apresiasi atas kepedulian tersebut.
Penyerahan dan penyiraman Eco Enzyme dilaksanakan di TPA Sampah Tanjung Pinggir, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kamis ( 05 / 06 / 2025 ).
Pastor Kartolo Malau mengatakan, ide tersebut muncul karena para suster sudah beberapa kali melakukan kegiatan seperti itu di beberapa tempat, dan dampaknya sangat bagus. Sehingga kemudian dilakukan di TPA Sampah Tanjung Pinggir.
Menurut Pastor Kartolo, para suster rutin membuat Eco Enzyme setiap tiga bulan sekali. Sementara Suster Geralda Sinaga menerangkan, setelah melintasi TPA Sampah Tanjung Pinggir, Oktober 2024 lalu, ia terpikir untuk memberikan Eco Enzyme.
“Kami tim ekologi rutin membuat Eco Enzyme. Bagaimana mengubah sampah menjadi sesuatu. Sampah masih menjadi masalah kita. TPA Sampah menjadi salah satu penyumbang bau dan merusak lapisan ozon karena mayoritas sampah plastik. Bumi ini rumah kita.

Jika lingkungan sakit, manusia juga akan sakit”, terangnya.
Hingga kemudian, Geralda berkomunikasi dengan pastor Kartolo Malau untuk menyiramkan Eco Enzyme ke TPA Sampah Tanjung Pinggir.
“Sejuta makna Eco Enzyme. Kita kurangi polusi udara, kurangi bau, men-toksin kimia -kimia di TPA sampah. Itu yang bisa kita sumbangkan untuk bumi. Saat ini, kita serahkan tiga botol Eco Enzyme”, tambahnya.
Kemudian, diserahkan Eco Enzyme secara simbolis, dilanjutkan penyiraman Eco Enzyme oleh mobil pemadam kebakaran. Dari TPA Sampah Tanjung Pinggir, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah di Fasilitas Pengolahan Sampah Skala Kota.
Di tempat ini, Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar Daud Simanjuntak sekaligus elemen Katolik memaparkan, beberapa waktu lalu Pastor Kartolo Malau menghubunginya untuk membicarakan ide ide tentang kegiatan tersebut.
“Kami diskusi dan koordinasi. Hingga dipilihlah hari ini, bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia”, tukasnya dan mereka mendukung kegiatan positif oleh seluruh elemen masyarakat.
Wesly Silalahi yang saat itu didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi, mengucapkan terima kasih atas sumbangan Eco Enzyme untuk TPA Sampah Tanjung Pinggir.
“Kita juga sedang menjajaki kerjasama untuk alat pengolah sampah menjadi pembangkit listrik”, sebut Wesly, seraya mengharapkan Kota Pematangsiantar harus maju dan menjadi terdepan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar Dedy Tunasto Setiawan didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Manotar Ambarita saat ditemui di Pusat Pelatihan dan Pengeloaan Sampah menjelaskan, bahwa setiap harinya, volume sampah di Kota Pematangsiantar mencapai 100 ton, diluar sampah yang bisa dikelola.
Dinas Lingkungan Hidup dijelaskannya, bahwa mereka kemudian mengelola sampah sampah ini menjadi barang bernilai seperti pupuk kompos, arang briket, bata plastik dan larva maggot yang bisa dijual ke masyarakat hingga menjadi sumber pendapat asli daerah (PAD).
Pengelolaan ini, dilakukan di Pusat Pelatihan dan Pengeloaan Sampah DLH Kota Pematangsiantar.
“Sampah sampah seperti daun, ranting pohon, bekas atau sisa makanan, buah dan plastik, disini bisa kita kelola menjadi barang yang memiliki harga. Daun diolah menjadi pupuk kompos, ranting pohon dijadikan arang briket, bekas makanan serta buah menjadi larva maggot lalat hitam, dan plastik dijadikan bata”, kata Manotar Ambarita.
Kecuali bata plastik, seluruhnya diperjual belikan ke masyarakat, seperti petani, pedagang sate, rumah makan, serta peternak yang telah menjadi langganan yang menjadi salah satu sumber pendapat asli daerah (PAD).
Untuk produksi setiap bulannya, pupuk kompos mencapai lima ton, arang briket sebanyak dua ratus kilogram, dan maggot lalat hitam mencapai lima ratus kilogram.
Di lokasi ini juga terdapat ruangan yang dijadikan tempat pelatihan pengelolaan sampah oleh para mahasiswa, kader lingkungan, organisasi masyarakat, pelaku umkm dan ibu PKK yang ingin belajar langsung bagaimana pengelolaan sampah. Saat ini, telah terdapat puluhan pengelolaan sampah yang dilakukan para masyarakat di komplek tempat tinggal mereka yang dibina oleh DLH Kota Pematangsiantar.
Terbaru, PT Bedage Mandiri Indonesia memaparkan konsep Smart City Kota Pematangsiantar di hadapan Wali Kota Wesly Silalahi, SH, MKn dan jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar. Konsep tersebut dipaparkan di Command Center Balai Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka, Selasa ( 22 / 07 / 2025 ).
Dari PT Bedage Mandiri Indonesia, hadir Chairman Sejahtera Group David Simbar, Direktur Sejahtera Group Shanta Dewi, Vice President Sejahtera Deshinta, CEO Uniview China Mr Zhang, dan Mr Liu Yang.
PT Bedage Indonesia berbasis di Jakarta, merupakan perusahaan penyedia solusi pengelolaan pelacakan aset selama lebih dari 15 tahun, dan merupakan perusahaan joint venture antara Sejahtera Group Indonesia, yang bergerak di bidang teknologi digital sejak tahun 1984, dan Zhejiang Uniview Technologies Co Ltd China sebagai penyedia teknologi Smart City terkemuka di dunia sejak tahun 2011. Perusahaan ini menyediakan solusi Smart Pematangsiantar terbaik.
Disebutkan, Smart Pematangsiantar merupakan Transformasi Strategis menuju Masa Depan untuk mengubah Pematangsiantar menjadi Smart City sebagai model untuk Asia Tenggara.
Sejumlah tantangan utama Kota Pematangsiantar antara lain: lalu lintas dan transportasi, keselamatan publik, layanan publik, serta pengelolaan sampah.
Sedangkan model solusi dan teknologi global yang bisa dilakukan yaitu: manajemen lalu lintas cerdas, layanan publik digital, sistem keamanan publik terpadu, dan pengelolaan sampah cerdas.

Selanjutnya, penerapan pengelolaan sampah cerdas yakni : memasang tempat sampah pintar yang dilengkapi sensor tingkat pengisian, mengembangkan aplikas seluler bagi warga untuk melaporkan masalah terkait sampah, dan mengoptimalkan rute pengumpulan sampah menggunakan GPS serta analisis data.
Wali Kota Wesly Silalahi menyambut baik pemaparan yang disampaikan PT Bedage Mandiri Indonesia. Ia setuju dengan konsep Smart City Global untuk Kota Pematangsiantar. Apalagi konsep Smart City Global sudah dilakukan di sejumlah kota di dunia. Seperti Singapura, Barcelona, dan lainnya.
“Terima kasih atas pemaparan dari PT Bedage Mandiri Indonesia. Kami merasa bangga atas kunjungan saudara sekalian di Kota Pematangsiantar ini. Konsep ini akan sangat bagus jika dapat diimplementasikan di Kota Pematangsiantar,” kata Wesly.
Selanjutnya Wesly mengajak rombongan meninjau Gedung IV Pasar Horas yang terbakar September 2024 lalu, bangunan eks Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Melanthon Siregar, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Tanjung Pinggir, dan Terminal Tanjung Pinggir. ( Adv ).