Pematangsiantar !!! Kompakonline.com –
Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar H Kusma Erizal Ginting SH menghadiri pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara, The 25th Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu ( 05 / 02 / 2025 ). Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan serta Dekranasda ambil bagian dalam kegiatan bergengsi tersebut.
dr Susanti dan Erizal Ginting berkesempatan meninjau stan-stan pameran. Di sela-sela kunjungannya, dr Susanti menyampaikan, ajang tersebut menjadi wadah dan kesempatan untuk memperkenalkan potensi beragam kerajinan dari Kota Pematangsiantar di kancah nasional dan internasional.
dr Susanti juga menegaskan Pemko Pematangsiantar akan terus mendukung pengusaha UMKM untuk hadir di setiap event kerajinan.
โSemoga kehadiran produk UMKM Kota Pematangsiantar di sini bisa meningkatkan nilai jual serta membuka peluang kolaborasi pengusaha UMKM untuk pertumbuhan ekonomi”, harap dr Susanti.
Untuk itu, dr Susanti mengajak seluruh masyarakat agar berkunjung ke pameran Inacraft serta tidak lupa berbelanja hasil karya pelaku UMKM Kota Pematangsiantar.
โAyo datang! Ajak seluruh keluarga, kerabat, teman untuk keliling pameran dan berbelanja produk-produk UMKM dari Kota Pematangsiantar”, ajaknya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Gibran Rakabuming Raka didampingi istri Selvi Ananda. Gibran menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan serta kolaborasi lintas komunitas untuk mendukung perkembangan dunia kerajinan dan budaya. Inovasi berkelanjutan dalam jangka panjang, menurut Gibran, dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia dan mendatangkan kesejahteraan bagi para pelakunya.
Dalam sambutannya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, menetapkan target transaksi senilai Rp100 miliar selama pameran berlangsung. Target ini meningkat dari capaian tahun lalu sebesar Rp75 miliar.
โTarget penjualan transaksi kurang lebih sekitar Rp100 miliar dan target kontrak pada tahun ini kurang lebih USD1,5 juta. Ini adalah sebuah momentum dan kesempatan luar biasa bagi pengusaha-pengusaha UMKM kita untuk tumbuh dan berkembang”, ujar Maman.
Dia juga mengapresiasi dedikasi para pelaku UMKM yang terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas produknya. Forum seperti Inacraft, menurutnya, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8 persen. Hal ini sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
โMudah-mudahan, dengan adanya forum seperti Inacraft ini bisa membantu meningkatkan pencapaian ekonomi kita dan yang paling penting adalah membuka lapangan pekerjaan di semua sektor yang terlibat dalam acara ini”, tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Maman juga memperkenalkan konsep Holding UMKM sebagai terobosan baru untuk membangun konektivitas antara UMKM dan industri besar.
โKita ingin mendorong akselerasi usaha-usaha UMKM di seluruh Indonesia, termasuk yang terlibat dalam INACRAFT, agar bisa meningkatkan skala usahanya. Kita menyadari ada diskonektivitas yang harus segera diatasi”, ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Eksportir Handicraft Indonesia (ASEPHI) Muchsin Ridjan, menegaskan Inacraft 2025 tidak hanya berfungsi sebagai ajang jual beli, tetapi sebagai sarana edukasi dan kolaborasi lintas komunitas.
โDiharapkan Inacraft tidak hanya menjadi sebuah pameran, namun juga sebagai sarana edukasi dan sosialisasi sehingga semua yang terlibat, baik peserta maupun pengunjung, mendapatkan nilai manfaat yang lebih”, kata Muchsin.
Inacraft 2025 mengangkat konsep Sustainability and Collaboration, dengan fokus pada inovasi berkelanjutan di industri kerajinan. Salah satu kegiatan unik yang dihadirkan tahun ini adalah Mbatik 25 Meter. Pengunjung diajak berpartisipasi mewarnai kain batik menggunakan pewarna alami.
Inacraft 2025 menargetkan kehadiran 100 ribu pengunjung dan 1.000 buyers dari luar negeri, dengan proyeksi kontrak dagang senilai USD 1,5 juta. Pameran ini diikuti lebih dari 1.000 stand yang menampilkan berbagai produk dari UMKM lokal, kementerian, BUMN, hingga peserta internasional.
Inacraft digelar 5-9 Februari 2025. Tahun ini, Inacraft merayakan tonggak sejarah ke-25 dengan menghadirkan lebih dari seribu stand, menempati seluruh area pameran seluas 24.941 meter persegi. Mengusung tema โFrom Smart Village to Global Marketโ, Inacraft 2025 menjadi ajang penting bagi para pelaku UMKM di sektor kerajinan untuk memperluas pasar, baik di tingkat domestik maupun internasional. Pameran ini digagas ASEPHI bekerja sama dengan Mediatama Event.
Selain pameran produk, berbagai program pendukung turut diselenggarakan, seperti Craft Talks, Craft Workshops, Inacraft Forum, dan pertunjukan budaya yang memperlihatkan kekayaan seni Indonesia. Puncak acara akan diwarnai dengan Inacraft Award, penghargaan bagi perajin dan pengusaha yang menunjukkan inovasi dan keunggulan dalam karya mereka. ( JS ).ย
.
.