Simalungun !!!!! Kompakonline.com – Bupati Simalungun, Dr H Anton Achmad Saragih bersama Forkopimda menyambut kunjungan kerja (Kunker Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI), Widiyanti Putri Wardhana, di Khas Hotel Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Sumut, Selasa ( 08 / 07 / 2025 ).
Dalam sambutannya, Bupati Simalungun menyampaikan, dari 16 Geosite di kawasan Geopark Toba, dua diantaranya terdapat di Kabupaten Simalungun yaitu Geosite Haranggaol dan Geosite Sibaganding Parapat.
Selanjutnya, Bupati menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Simalungun berkomitmen untuk menjaga kelestarian kawasan Geosite tersebut dengan rancangan regulasi dan rancangan kerja yang tepat, sehingga kawasan kaldera yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia dapat terjaga kelestariannya.
Bupati berharap, sisi lain keberadaan kawasan itu diharapkan mampu memberikan multiplier effect terhadap peningkatan ekonomi terutama diseputaran kawasan Kaldera Toba.
Dalam hal revalidasi Caldera toba sebagai warisan dunia pada tanggal 15 Juli nanti, Bupati meyakinkan bahwa, kartu hijau (green card) merupakan keniscayaan yang harus kita dapatkan kembali, karena tak ada Danau vulkanik terbesar dan seindah Danau Toba.
“Tak ada culture nya yang seindah kultur batak, serta tak ada masyarakat nya yang seunik masyarakat kaldera toba. Dan kami Pemkab Simalungun berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan nya”, kata Bupati.
Kehadiran Menpar RI di Kawasan Objek Wisata Danau Toba, tidak hanya mengunjungi kawasan Geosite Kaldera Toba semata, namu Menpar RI juga membuka seminar internasional tentang Geowisata Toba Kaldera UNESCO di Khas Parapat Hotel dan diskusi tujuh kepala daerah kawasan Danau Toba di The Kaldera Toba Sibisa Kabupaten Toba.
Dua kegiatan ini difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) sebagai bentuk komitmen penguatan agar Geopark Kaldera Toba tidak kehilangan UNESCO Global Geopark.
Menpar RI, Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, Kemenpar RI mendukung penuh langkah-langkah yang diambil semua pihak dalam mengelola Geopark ini guna meraih Green Card UNESCO.
Menpar menyebutkan bahwa, Geopark lain di Indonesia mulai mengukuhkan perannya sebagai destinasi, pusat ilmu pengetahuan serta kawasan pelestarian. “Kini saatnya Toba menegaskan peran strategisnya di kawasan barat Indonesia”, ujar Menpar.
Kaldera Toba merupakan salah satu landscape paling ikonik yang terbentuk dari peristiwa vulkanik yang paling besar dan menciptakan kaldera raksasa dengan luas lebih dari 7.000 Km persegi.
Kaldera Toba juga menjadi rumah bagi beragam hayati endemik serta budaya etnis Batak yang kaya dan terus hidup di sekitarnya.
“Inilah contoh sempurna bagaimana visi geopark hidup menghubungkan ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan kemanusiaan”, ujar Menpar RI.
Menpar RI mengatakan, Geopark Kaldera Toba merupakan wujud nyata visi pariwisata Indonesia, sebuah destinasi yang menghadirkan keharmonisan antara alam, budaya dan ilmu pengetahuan.
Untuk itu, Kemenpar terus memantau setiap langkah perbaikan di Geopark Kaldera Toba, serta memastikan pengelolaannya sejalan dengan prinsip – prinsip keberlanjutan dan pelestarian warisan alam.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengajak seluruh kepala daerah di kawasan Danau Toba untuk memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan Green Card Geopark Kaldera Toba.
“Kita sama – sama melakukan hal terbaik untuk meningkatkan yellow menjadi green. Minta tolong kepada bupati, dari 7 (bupati) baru 2 yang sangat aktif”, ungkap Gubsu.
Kunker Menpar RI di kawasan Danau Toba dalam rangka meninjau Pusat informasi Geopark Kaldera Toba di Parapat Kabupaten Simalungun, The Kaldera Toba Sibisa Kabupaten Toba, Geosite Huta Ginjang Kabupaten Tapanuli Utara dan Desa Wisata Pearung Kabupaten Humbang Hasundutan.
Selain itu, Menpar RI didampingi Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution juga menghadiri kegiatan The 1″ International conference Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025. ( JS ).