Simalungun !!!! Kompakonline.com – Ketika asap mengepul dari perbukitan hutan Sibaganding, Polres Simalungun melalui personel Polsek Parapat dengan sigap mengambil tindakan heroik untuk memadamkan kebakaran yang mengancam kelestarian hutan di kawasan Danau Toba. Kejadian yang terjadi pada Rabu sore ( 09 / 07 / 2025 ) sekira pukul 18.30 Wib ini menunjukkan dedikasi tinggi aparat kepolisian dalam menjaga lingkungan hidup di wilayah hukum Polres Simalungun.
Kabag Ops Polres Simalungun Kompol M. Manik, SH, MH, menjelaskan kronologi kejadian saat dikonfirmasi pada Rabu ( 09 / 07 / 2025 ) sekira pukul 21.30 Wib.
“Personel Polsek Parapat melakukan reaksi cepat setelah mendapat laporan adanya titik api di hutan Sibaganding yang terletak di jalan umum Pematangsiantar – Parapat, sekitar 300 meter dari Rumah Makan Purworejo ke arah perbukitan”, ujar Kompol M. Manik.
Lokasi kebakaran berada di hutan Sibaganding, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun dengan koordinat 26977567 989247267.
Yang menarik, titik api tersebut tidak terdeteksi oleh satelit Hot Spot Lancang Kuning, namun telah dilaporkan ke aplikasi Lancang Kuning oleh AIPTU E. Ketaren yang menunjukkan kewaspadaan tinggi personel lapangan.
“Meskipun tidak terdeteksi satelit, personel kami tetap melakukan pengecekan langsung ke lokasi karena ada indikasi kebakaran dari laporan masyarakat”, ungkap Kompol M. Manik menjelaskan profesionalisme personel dalam menanggapi setiap laporan masyarakat.
Kapolsek Parapat AKP Manguni WD Sinulingga, SH, MH, memimpin langsung operasi pemadaman yang melibatkan tim gabungan. Kanit Binmas Polsek Parapat IPTU Budianto Silalahi menjadi koordinator lapangan yang mengorganisir seluruh personel dan peralatan yang tersedia.
“Kami bergerak cepat bersama kepala desa dan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya”, ujar IPTU Budianto Silalahi yang tampak lelah namun tetap semangat setelah berjuang melawan api selama berjam-jam.
Pangulu Sibaganding Marno Bakkara yang turut terlibat dalam operasi pemadaman menyampaikan keprihatinannya.
“Musim kemarau seperti ini memang rawan kebakaran, makanya kami sangat berterima kasih kepada Polsek Parapat yang cepat merespons”, ucap Marno Bakkara dengan wajah penuh kekhawatiran.
Ka SPKT 2 AIPTU Eskiel Ketaren yang pertama melaporkan kejadian ini ke aplikasi Lancang Kuning menjelaskan kondisi lapangan.
“Lokasi sangat sulit dijangkau, medan berbukit dan tidak ada akses untuk mobil damkar. Kami harus berjalan kaki dengan membawa peralatan seadanya”, ungkap AIPTU Eskiel.
Bhabinkamtibmas Bripka Kristop Sinaga yang bertugas di wilayah tersebut menceritakan tantangan yang dihadapi.
“Api sudah menjalar cukup luas ketika kami tiba. Tanpa air yang cukup dan akses jalan yang sulit, kami harus berjuang keras memadamkan api”, ujar Bripka Kristop dengan nada prihatin.
Petugas Damkar Gomgom Sinaga dan timnya juga berjuang keras meskipun terkendala akses jalan. “Mobil damkar tidak bisa masuk ke lokasi karena medannya terlalu berat, jadi kami harus membawa peralatan manual untuk memadamkan api”, ucap Gomgom Sinaga yang tampak kelelahan.
Setelah berjuang selama beberapa jam, tim gabungan berhasil memadamkan sebagian besar api.
Namun, masih tersisa bara api yang sulit dipadamkan karena keterbatasan air dan lokasi yang tidak dapat dijangkau mobil damkar.
“Api utama sudah padam, tetapi masih ada bara yang membara di beberapa titik. Kami terus melakukan pemantauan agar tidak menjalar lagi”, ungkap Kompol M. Manik.
Kejadian ini menjadi peringatan serius mengingat kawasan Danau Toba saat ini mengalami musim kemarau yang cukup panjang.
Kondisi ini membuat vegetasi menjadi kering dan mudah terbakar, sehingga memerlukan kewaspadaan ekstra dari seluruh pihak.
Sebagai tindak lanjut, Polsek Parapat akan segera menghimbau warga masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di musim kemarau ini. “Kami akan gencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan di musim kemarau dan pentingnya menjaga kelestarian hutan”, ujar Kompol M. Manik.
Aksi heroik personel Polsek Parapat ini menunjukkan komitmen Polri tidak hanya dalam menjaga kamtibmas, tetapi juga dalam melindungi lingkungan hidup.
Di tengah keterbatasan peralatan dan medan yang sulit, dedikasi mereka patut diapresiasi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan kelestarian alam.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga hutan dan lingkungan. Polri akan selalu siap melayani masyarakat dalam situasi apapun”, tutup Kompol M. Manik dengan penuh tekad. ( JS ).