Pematangsiantar !!! Kompakonline.com -Rapat Kerja Komisi II DPRD Kota pematangsiantar dengan Mitra kerja dari Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Pemko Pematangsiantar dalam pembahasan Ranperda Kota Pematangsiantar tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) Tahun Anggaran 2026 yang di pimpin Ketua Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar Hendra P. H Pardede, Senin ( 24 / 11 / 2025 ) di ruang rapat komisi II DPRD Pematangsiantar.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar Hendra P. H Pardede membuka rapat setelah memenuhi kourum dan mempersilakan Dinas Ketahanan pangan dan pertanian untuk memaparkan laporan dan program yang akan di usulkan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota pematangsiantar Legianto Pardamean Manurung dalam paparan nya mengatakan Pengurangan Anggaran dan Dampaknya.
Anggaran 2026 ( Rp10.919.493.898 ) mengalami pengurangan sekitar Rp12-13 M dari anggaran 2025, pengurangan anggaran berdampak pada volume kegiatan, tetapi program secara keseluruhan tidak berkurang.
Contoh dampaknya adalah Kegiatan irigasi/dedikasi pada 2026 kemungkinan hanya tinggal satu paket senilai Rp200 juta, padahal sebelumnya bisa mencapai 20-28 paket.
Ditambahkan Legianto Pardamean Manurung bahwa rogram Pengembangan Perikanan Anggaran Program Penolongan Perikanan Berdaya (2026) adalah Rp.200.931.533.
Selanjutnya Ketua Komisi II DPRD Pematangsiantar Mempersilakan Anggota Komisi II untuk bertanya dan memberikan saran kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Anggota Komisi 2 DPRD Pematangsiantar Aprial M. R. Ginting menyoroti adanya pengurangan anggaran di sektor perikanan dari sekitar Rp.500 juta – Rp.900 juta pada 2025.
Aprial Ginting meminta agar anggaran dialokasikan untuk benih ikan mas ( sesuai permintaan masyarakat ) dengan porsi 50% ikan mas dan 50% ikan nila, dan menanyakan realisasi permintaan sebelumnya.
Sedangkan Anggota Komisi II DPRD Pematangsiantar Ir. Alfonso Sinaga meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian meyediakan bantuan benih jagung untuk petani sawah yang terdampak hingga irigasi selesai ( diperkirakan Bulan Februari 2026 ).
Setelah Anggota Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar bertanya dan memberikan masukan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Legianto Pardamean Manurung akan mengupayakan setting anggaran untuk memenuhi permintaan 50%-50% ikan mas dan ikan nila dari total anggaran Rp.200 juta.
Selanjutnya dipaparkan Pardamean Manurung mengenai Masalah Irigasi dan Bantuan Benih Jagung Terjadi gangguan/penghentian saluran irigasi induk di Simarimbun (Kabupaten Simalungun) yang berdampak pada sawah di Pematangsiantar (Simarimbun, Marihat, Siantar Timur) selama 4-5 bulan.
“Petani didaerah terdampak terpaksa beralih menanam jagung atau tanaman lain sementara”, beber Pardamean
Dijelaskan Pardamean bahwa secara regulasi tidak memungkinkan memberikan benih jagung untuk lahan sawah, tetapi menyarankan petani menanam sayuran atau jagung selama 90 hari masa kekeringan.
Namun, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan melakukan survei dan komunikasi dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) untuk mengecek kondisi lahan sawah yang sudah lama beralih ke jagung karena masalah irigasi kronis, dan jika terbukti, bantuan benih jagung akan diberikan termasuk potensi dari pihak Polri yang bidangnya jagung.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menargetkan realisasi dapat mencapai 93% sampai akhir Desember, dengan harapan bisa mencapai 95%.
Dipaparan terakhir kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar Legianto Pardamean Manurung berfokus pada rasionalisasi dan efektivitas anggaran 2026 di tengah adanya penurunan volume program akibat pengurangan anggaran.
Isu krusial yang dibahas adalah adaptasi program perikanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benih ikan mas dan penanganan cepat dampak kekeringan akibat terganggunya saluran irigasi, termasuk permintaan bantuan benih jagung.
Dinas ketahanan pangan dan Pertanian berkomitmen untuk meninjau ulang alokasi benih perikanan dan melakukan survei lapangan untuk menentukan pemberian bantuan benih jagung kepada petani sawah yang lahannya terdampak kekeringan jangka panjang, sambil menunggu perbaikan irigasi di Simalungun selesai. ( JS ).






