Simalungun !!!!! Kompakonline.com – Aula Andar Siahaan di Mapolres Simalungun tampak penuh sesak pagi itu.
Puluhan perwira dan Kapolsek dari berbagai wilayah duduk rapat memperhatikan paparan strategi pengamanan Natal dan Tahun Baru. Di depan ruangan, sebuah maket skala besar menggambarkan peta wilayah Simalungun lengkap dengan titik-titik pengamanan strategis. Inilah Tactical Floor Game (TFG), simulasi lapangan untuk memastikan Operasi Lilin Toba 2025 berjalan sempurna.
Jumat ( 19 / 12 / 2025 ), sekitar pukul 11.00 Wib, Polres Simalungun menggelar kegiatan TFG Operasi Terpusat Lilin Toba 2025 di Aula Andar Siahaan, Mako Polres Simalungun, Jalan Jhon Horailam Saragih, Pamatang Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Simalungun, Kompol Edi Sukamto, SH, MH dan dihadiri seluruh Pejabat Utama Polres Simalungun serta jajaran Kapolsek se-Kabupaten Simalungun.
Kabag Ops Polres Simalungun, Kompol M. Manik, SH, MH, yang dikonfirmasi sekitar pukul 11.30 Wib, menjelaskan pentingnya TFG ini sebagai persiapan teknis operasi lapangan.
“TFG ini bukan sekadar rapat biasa. Kami mensimulasikan berbagai skenario yang mungkin terjadi di lapangan—mulai dari pengamanan gereja, pengaturan arus mudik, hingga antisipasi kemacetan dan kecelakaan. Semua harus matang sebelum turun ke lapangan”, ujar Kompol Manik dengan serius.
Operasi Lilin Toba 2025 sendiri memiliki tujuan besar: memberikan pelayanan terbaik dan rasa nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah Natal, para pemudik, serta wisatawan yang datang ke wilayah Kabupaten Simalungun.
Dengan populasi yang beragam dan tingginya mobilitas masyarakat di akhir tahun, pengamanan harus dilakukan secara komprehensif dan terkoordinasi.
“Natal dan Tahun Baru adalah momen yang sakral sekaligus ramai. Masyarakat ingin beribadah dengan khusyuk, pemudik ingin pulang dengan aman, wisatawan ingin berlibur dengan nyaman. Tugas kami adalah memastikan semuanya berjalan lancar tanpa gangguan”, ungkap Wakapolres Kompol Edi Sukamto dalam arahannya.
Dalam TFG yang berlangsung interaktif, setiap Kapolsek diminta memaparkan kondisi wilayahnya masing – masing—jumlah gereja yang akan diamankan, titik rawan kemacetan, jalur alternatif pemudik, hingga potensi gangguan kamtibmas.
Semua data dikumpulkan dan dianalisis bersama untuk menyusun strategi pengamanan yang tepat.
“Kami tidak bisa menggunakan pendekatan yang sama untuk semua wilayah. Setiap kecamatan punya karakteristik berbeda. Ada yang padat gereja, ada yang jadi jalur utama pemudik, ada yang ramai wisatawan. Makanya kami butuh pemetaan detail lewat TFG ini”, jelas Kompol Manik.
Salah satu skenario yang disimulasikan adalah antisipasi arus mudik dan balik. Simalungun, dengan posisinya yang strategis sebagai jalur penghubung beberapa kota besar di Sumatera Utara, diprediksi akan dipadati kendaraan pemudik. Untuk itu, titik -titik pos pengamanan, rekayasa lalu lintas, hingga pos kesehatan siaga harus disiapkan dengan matang.
“Kami sudah identifikasi titik-titik rawan macet dan kecelakaan. Personel akan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis untuk mengatur arus lalu lintas dan memberikan bantuan jika ada kendala”, ucap salah satu Kapolsek yang hadir dalam TFG.
Pengamanan tempat ibadah juga menjadi prioritas utama. Puluhan gereja di Kabupaten Simalungun akan dijaga ketat, terutama saat misa malam Natal dan kebaktian Tahun Baru.
Personel akan ditempatkan di dalam dan luar gereja untuk memastikan keamanan jemaat.
“Kami ingin jemaat bisa beribadah dengan tenang tanpa rasa khawatir. Kehadiran kami di sana bukan untuk mengintimidasi, tapi untuk melindungi”, tegasnya.
Selain pengamanan fisik, Polres Simalungun juga menyiapkan tim siber untuk memantau penyebaran informasi hoaks atau provokasi yang bisa mengganggu keamanan.
“Di era digital, ancaman bisa datang dari mana saja. Kami harus waspada terhadap informasi yang menyesatkan dan langsung menindak jika ada penyebaran hoaks”, ungkap Kompol Edi.
Kegiatan TFG berlangsung sekitar dua jam dengan diskusi yang intens dan produktif. Setiap usulan dan masukan dari lapangan dibahas bersama untuk menemukan solusi terbaik. Di akhir sesi, Wakapolres memberikan arahan tegas kepada seluruh jajaran.
“Kesiapan mental dan fisik personel adalah kunci. Pastikan semua personel memahami tugas masing-masing. Jangan ada yang lengah, karena keselamatan masyarakat ada di tangan kita”, pungkas Kompol Edi dengan tegas.
Kompol Manik menambahkan, hasil TFG ini akan menjadi panduan operasional di lapangan.
“Semua skenario sudah kami simulasikan. Tinggal eksekusi dengan disiplin dan penuh tanggung jawab. Kami optimis Operasi Lilin Toba 2025 akan sukses”, tegasnya penuh keyakinan.
Dengan persiapan matang melalui TFG, Polres Simalungun menunjukkan keseriusan dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.
Masyarakat pun dapat merayakan momen berharga ini dengan tenang, aman, dan penuh kebahagiaan. ( JS ).







