Simalungun !!!!! Kompakonline.com – Partuha Maujana Simalungun(PMS) kabupaten Simalungun mengecam dan menyayangkan sikap sejumlah komisioner KPU Simalungun, yang boleh dikatakan tidak ber “etika” karena sudah merampas hak orang lain dalam hal ini”simbol – simbol budaya Simalungun”.
KPU Simalungun dinilau seharusnya mereka menggunakan “gotong ” dan suri suri “Simalungun pada acara resmi yang mewakili budaya asal daerahnya yaitu kabupaten Simalungun, pada acara rapat konsolidasi Nasional kesiapan pilkada 2024 yang diselenggarakan KPU RI di Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Dari foto yang didapat pengurus PMS Kabupaten Simalungun dan tersebar luas di media sosial bahwa para komisioner menggunakan topi/atribut Batak Toba.
Tampak Ketua KPU Simalungun, Johan Septian pradana (tengah) Anggota
Faisal Hamzah (kanan)
Martua Hutapea (kiri), dalam acara konsolidasi bertempat di JCC Senayan Jakarta, memakai topi adat batak toba, bukan memakai gotong sesuai pakaian adat Simalungun.
PMS Kabupaten Simalungun mendesak agar KPU Simalungun untuk menerapkan penggunaan pemakaian “gotong ” dan suri suri serta ragi pane “Simalungun pada acara resmi terlebih lagi di kegiatan-kegiatan nasional.
Demikian penjelasan dari sekretaris Partuha Maujana Simalungun Robinhood Purba SME didampingi oleh Wakil Ketua Baren Saragih SH, Rabu ( 21 / 08 / 2024 ).
Dalam hal ini, Robinhood juga meminta
kepada Pemkab Simalungun dalam hal ini Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga agar lebih tegas untuk menunjuk jati dirinya sebagai orang Simalungun di sejumlah kegiatan – kegiatan resmi terlebih di event nasional.
” Karena hadir disana adalah mewakili kabupaten Simalungun bukan kabupaten Toba atau lainnya” tutup Robinhood. ( JS).