Pematangsiantar !!! Kompakonline.com -Ditengah serangan internet, perpustakaan Kota Pematangsiantar ternyata masih diminati.
Terkait hal itu, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar. Dinas yang membidangi kearsipan dan perpustakaan ini, terus berbenah sehingga banyak pengguna di fasilitas ini.
Sampai pertengahan tahun 2025 ini, Jumlah pengguna fasilitas perpustakaan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar sebanyak 32.997 orang. Sehingga bila dirata – ratakan, sebanyak 5.500 orang yang menggunakan fasilitas setiap bulannya. Jumlah ini, bukan jumlah yang sedikit.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar, Hamzah Fanshuri Damanik menerangkan, bahwa untuk target mereka dalam tahun 2025 ini, sebanyak 77.821 orang. Ia juga menjabarkan beberapa fasilitas yang paling diminati pengguna yang datang ke dinas yang dipimpinnya.
“Fasilitas yang diminati yaitu ruang baca anak, ruang diskusi, ruang baca umum, komputer gratis serta WiFi Gratis. Kalau untuk buku yang paling diminati, yaitu novel, buku motivasi dan buku Why Series. Buku Why Series ini, adalah buku komik yang populer terutama bagi kalangan anak anak dan remaja,” tutur Hamzah, Selasa ( 15 / 07 / 2025 ).
“Untuk syarat meminjam buku yaitu pengguna telah terdaftar menjadi anggota perpustakaan”, tuturnya.

Diakuinya, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar sangat sering membuat perlombaan di tahun 2025 ini baik untuk tingkat pelajar dan ada untuk masyarakat umum. Seperti lomba video konten literasi, lomba foto perpustakaan, lomba bertutur untuk tingkat SD/MI.
Juga telah dilakukan Bimtek Membaca Nyaring untuk Guru, Pustakawan, Pegiat Literasi dan Orang Tua dengan narasumber – narasumber yang kredibel sebagai metode pembelajaran dan pengembangan literasi anak.
Bimtek ini guna mewujudkan dan meningkatkan literasi serta mengelolah, mengevaluasi setiap informasi yang kita terima khususnya dikalangan masyarakat kota Pematangsiantar.
Cari Berita…
“Minat masyarakat (pelajar) dalam mengikuti perlombaan yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar cukup tinggi. Karena lomba yang diadakan menarik dan relevan serta promosi yang dilakukan aktif dan tepat sasaran seperti promosi menggunakan social media yaitu Instagram dan facebook termasuk menyebarkan undangan kesekolah secara langsun”, terangnya

Seperti diketahui, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar yang meraih peringkat pertama dan tertinggi di Sumatera Utara dalam Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). IPLM adalah sebuah indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat literasi masyarakat di suatu daerah, dengan fokus pada peran perpustakaan dalam mendukung literasi tersebut.
IPLM mencakup berbagai aspek, seperti pemerataan layanan perpustakaan, ketersediaan koleksi, tenaga perpustakaan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan perpustakaan.
IPLM menitikberatkan pada peran perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat dan bagaimana perpustakaan berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.
IPLM didasarkan pada beberapa unsur seperti pemerataan layanan perpustakaan, ketersediaan koleksi, ketersediaan tenaga perpustakaan, tingkat pemberdayaan layanan perpustakaan, ketersediaan perpustakaan ber SNP (Standar Nasional Perpustakaan), serta tingkat keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam sosialisasi perpustakaan.
IPLM menggunakan data sekunder dan aspek masyarakat dalam perhitungannya. Tujuannya mengukur tingkat literasi masyarakat dan menjadi dasar dalam penyusunan pengembangan perpustakaan di masa depan.
“Setelah meraih peringkat pertama dan tertinggi di Sumatera Utara dalam IPLM, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar merasa bangga sekaligus semakin termotivasi untuk terus meningkatkan pelayanan dan peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat”, kata Hamzah
Kedepannya, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar memiliki beberapa harapan besar.
Pertama, meningkatkan akses dan kualitas layanan literasi.
Dalam artian ingin menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, termasuk anak-anak, remaja, lansia, dan kelompok rentan.
Kedua, mendorong kolaborasi dan inovasi program literasi. Harapannya adalah dapat memperluas jejaring kerja sama dengan sekolah, perguruan tinggi, komunitas literasi, dunia usaha, dan media untuk menciptakan program literasi yang lebih kreatif, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
“Ketiga, pemanfaatan teknologi digital. Kami berkomitmen untuk mengembangkan perpustakaan digital yang mudah diakses masyarakat luas, serta meningkatkan literasi digital agar warga semakin cakap dalam menyaring informasi di era teknologi. Keempat, mewujudkan masyarakat berbasis literasi. Kami ingin hasil capaian ini tidak hanya menjadi prestasi statistik, tetapi benar-benar tercermin dalam peningkatan minat baca, kemampuan berpikir kritis, dan budaya belajar masyarakat di seluruh lapisan”, sambung Hamzah.
Kelima, yaitu menjadikan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar dalam peningkatan literasi yang artiannya, melalui pencapaian pencapaian yang diraih, berharap bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan dan berdampak nyata.

Dalam waktu dekat, di bulan Agustus atau September ini, rencananya akan digelar Gebyar Literasi serta pendirian Tugu Baca Digital yang bisa langsung tersambung ke daftar buku buku digital koleksi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar. Tugu Baca ini, pengguna hanya perlu scan barcode, kemudian di radius 500 meter, akan bisa membuka koleksi buku buku digital tersebut. ( Adv ).