Pematangsiantar !!! Kompakonline.com -Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan oleh RSUD dr Djasamen Saragih kota Pematangsiantar kepada masyarakat, ada secercah harapan dari sejumlah pegawai di Unit Laboratorium yang belum tercapai. Harapan itu adalah kehadiran pegawai beragama Islam.
Kepala Laboratorium RSUD dr Djasamen Saragih, Riris Simamora saat ditemui ditengah- tengah kesibukannya bercerita bahwa di unitnya ada sedikit kendala di setiap hari besar keagamaan yakni di mana ada 8 analis laboratorium beragama Kristen dan 2 orang beragama Islam.
“Jadi satu di antara dua pegawai analis kita yang Islam ini pun akan memasuki masa pensiun tahun ini. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kita di setiap hari besar keagamaan” sebut Riris Simamora.
Perempuan beragama kristen yang bergereja di HKBP Jalan Gereja Kota Pematangsiantar ini merasa sebagai pelayan masyarakat, tidak perlu mengeluh soal ini. Sehingga dirinya mengusulkan, terjadi penambahan di unit Laboratorium dengan penambahan pegawai dari yang beragama Islam.
“Adanya kehadiran dari SDM Muslim ini justru membantu kita yang Kristen bisa taat beribadah. Bayangkan ya, kami analis ini punya masa kerja 24 jam/hari. Bagaimana kalau kami Kristen ini semua saat-saat Natal, bisa dibayangkan. Sedangkan untuk beribadah di hari minggu saja kami harus menyesuaikan” sebut boru Simamora ini.
Diutarakannya, hampir tujuh tahun sebagai Kepala Laboratorium dengan analis yang mayoritas beragama Kristen, Riris merasa untuk mewujudkan pelayanan medis dibutuhkan peran serta semua kalangan, suku dan agama apapun, asal punya tujuan untuk pelayanan kepada masyarakat.
“Tak sedikit dari kami yang Kristen ini kerap kerja di hari besar keagamaan Kristen dan cuti bersama. Kesempatan bersama keluarga beberapa tahun ini kami tepikan. Saya yang kepala laboratorium aja berupaya ke gereja jam 7 pagi. Lebih awal dari ibadah keluarga yang biasanya jam 10 pagi. Demi apa? Ya demi layanan kepada pasien,” tuturnya.
Dengan adanya penambahan pegawai muslim ini, diakui Riris, tentunya bisa saling mengisi dan saling melengkapi. Terutama mendukung psikologis antar sesama pegawai saat momen hari besar keagamaan.
“Makanya kalau ada yang nanya, kenapa RSUD Djasamen Saragih butuh Analis Laboratorium yang muslim? Itu karena permintaan dari saya yang Kristen,” ujarnya.
Senada dengan Riris Simamora, Kepala Bidang Penunjang RSUD Djasamen Saragih Melva Samosir menyampaikan kebutuhan pegawai muslim ini juga tak hanya terjadi di unit laboratorium. Juga terjadi di bidang gizi.
Namun karena tidak menganggap sebagai masalah, para pegawai masih tetap berkomitmen untuk pelayanan masyarakat/pasien.
“Saya rasa ada juga di Unit Gizi juga ada kebutuhan dari agama yang lain. Tapi masih bisa kita saling mengisi maksimal,” katanya.
Sementara itu, Kepala RSUD Djasamen Saragih dr Aulia Sukri Sambas MKM menyampaikan bahwa saat ini mereka sedang membuka rekrutmen tenaga kesehatan berdasarkan kebutuhan unit masing – masing dan kemampuan anggaran manajemen rumah sakit.
Sebagai pemimpin, dr Aulia mengaku paham betul psikologis daripada harapan pegawai saat ini. Ia juga paham apabila kalangan tertentu melihat bahwa kebutuhan perawat muslim sebagai sesuatu hal yang mendesak.
“Kita dengar lah memang harapan pegawai, usulan kepala unit masing-masing seperti di Unit Laboratorium”, sebut Aulia.
“Jangan ketika kita butuh pegawai dari agama tertentu dan itupun usulan dari teman-teman agama lain, ini dianggap sebagai masalah. Justru ini namanya harmonisasi demi pelayanan kesehatan. Ini wajah toleransi itu,” sebut Aulia.
” Ini lah toleransi yang sebenarnya, ketika umat beragama ktristen melaksanakan hari besarnya maka yang beragama Islam bisa bekerja seperti biasa, dan begitu sebaliknya” tandasnya. ( JS ).