Pematangsiantar !!!! Kompakonline – lagi, Lagi dan Lagi, kumpulan kepala sekolah yang menang Assesmen dan kalah assesmen kembali menuntut Agar Kepala Dinas Pendidikan Siantar Rosmayana mundur dalam jabatannya karena tidak mampu memajukan dunia pendidikan di Siantar, dan kumpulan kepala sekolah agar Walikota Siantar membatalkan Regrouping dan perwa yang dikeluarkan untuk merotasi kepala sekolah negeri yang ada dikota Pematangsiantar Rabu (16/02/2022).
Salah seorang Kepala sekolah kepada Kompakonline.com dikantor Jansen Napitu mengatakan kalau Assesmen yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar akal-akalan Kepala Dinas. Kepsek yang satu ini berani membongkar soal Tes Kesehatan yang dilakukan di RSUD Djasamen Saragih bahwa dirinya saat itu bersama Wahyo melakukan chek kesehatan dan dirinya juga mengetahui betul bahwa Wahyo memikirkan penyakit pembengkakan jantung. Dan Wahyo dapat lulus tes kesehatan dan menang dalam assesmen.
” waktu tes kesehatan di Rumah Sakit Umum saya disamping Pak Wahyo saat periksa dan saya tau kalau pak Wahyo memiliki penyakit jantung. Tapi bisa pula dia ikut assesmen dan menang” kata Bu guru yang berambut lurus tersebut.
Tambahnya lagi kalau memang ini tidak akal-akalan kadis Pendidikan, bahwa yang menjadi pertanyaan kenapa usai Assesmem hasil nya diendap di Bank Sumut? Dan dirinya mengaku kalau hal itu terjadi karena Kadis Pendidikan masih menunggu Perwa yang akan dikeluarkan oleh Walikota untuk Regrouping. Sehingga hasil assesmen yang didapat kepala sekolah diendap di Bank Sumut kurang lebih satu bulan.
” seharusnya usai tes Assesmem hasil nilai kepala sekolah sudah harus keluar, kenapa nilainya di endap di Bank Sumut? Jawabannya aku tau, karena Dinas Pendidikan tidak memiliki Perwa untuk melakukan Regrouping. Jadi ini hanya akal-akalan Kadis Pendidikan untuk menghabiskan anggaran dan rekayasa permainan untuk melakukan rotasi dan Regrouping. ” Kata ketua Kepala Sekolah yang melakukan penuntutan agar Perwa dan Regrouping tersebut dibatalkan oleh Walikota.
Sementara untuk menanggapi tantangan Oknum LSM yang membela Rosmayana Marpaung dan berlagak seperti Hakim yang memvonis bahwa upaya Kepala Sekolah ” Zonk “, beberapa Kepsek berani bertaruh didepan Kejakasaan dengan dihadirkannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Rosmayana Marpaung, Oknum LSM dan semua yang berkaitan agar mereka mendengar langsung pernyataan Kepala Sekolah terkait pungli yang dilakukan Kadis Pendidikan Rosmayana Marpaung. Hal itu biar lebih jelas dan terbuka sesuai dengan laporan yang sudah dilakukan di Kejari Kota Pematangsiantar.
Sementara Ketua LSM Macan Habonaron do Bana Jansen Napitu yang mendampingi para Kepala Sekolah menilai kalau Rosmayana Marpaung tidak layak jadi kadisdik Siantar maka harus mundur dan nantinya kalau tidak mundur Walikota yang baru harus secepatnya mengganti demi kemajuan pendidikan disiantar karena Rosmayana telah melakukan tindakan diluar ketentuan, dan sudah melaporkan tindakan tindakan yang menyalahi atas kebijakan yang dilakukannya. Dan berharap kepada oknum LSM yang memvonis langkah langkah para kepala sekolah sebelum mengetahui kebenarannya dan keadaannya.
Secara tegas Jansen meminta Oknum LSM tersebut agar tidak mengampuni yang bukan menjadi urusannya, dan mempersilahkan secara terbuka untuk hadir pada tantangan yang diminta kepala sekolah dihadapan Kejaksaan bersama dengan kepala Dinas.(Reynold/ Red).