Simalungun !!!! Kompakonline.com – Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia 2025, Polsek Parapat bersama INALUM, Jasa Tirta, BPBD, dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan kegiatan penanaman pohon simbolik di Dolok Nagodang, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, JumatJumat ( 28 / 11 / 2025 ), mulai pukul 09.30 Wib.
Meski gerimis turun, semangat peserta tetap tinggi untuk ikut serta dalam aksi lingkungan yang bertujuan mencegah longsor dan banjir.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolsek Parapat AKP Dr. (C) Manguni Wiria D. Sinulingga, SH, MH, IPTU Budi Silalahi, Aipda Tagor Efendi, serta Camat Girsang Sipangan Bolon Viktor Sijabat. Selain itu, Danramil diwakili Babinsa, Lurah Girsang Rudi Sinaga, Kepala KPH 2 Pem. Siantar Elpin Situngkir, perwakilan Perum Jasa Tirta Indra Nurdinyoto, Sunarno selaku Kepala Konservasi dan Penghijauan, Arvan Harahap dari INALUM, dan perwakilan BPBD Kabupaten Simalungun turut hadir. Sekitar 150 warga, termasuk kelompok tani dan pecinta alam, juga ikut berpartisipasi aktif.
Kegiatan dibuka dengan penanaman pohon secara simbolik di area seluas 10 hektar. Jenis pohon yang ditanam beragam, antara lain durian, jambu, dan alpukat.
Selain itu, panitia juga memberikan bibit pohon kepada masyarakat setempat untuk ditanam di lahan masing-masing, sekaligus menyerahkan 50 paket sembako berisi beras, gula, dan minyak kepada warga kurang mampu.
Kapolsek Parapat AKP Manguni Wiria menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya nyata pencegahan longsor di wilayah rawan bencana.
“Menanam pohon bukan sekadar seremoni, tetapi untuk menjaga kehidupan kita dan anak cucu. Setiap pohon yang kita tanam hari ini, jika dirawat dengan baik, akan memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi di masa depan”, ujarnya.
Selain aspek lingkungan, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat terkait dampak negatif pembakaran dan penggundulan lahan.
Peserta diberikan pemahaman bahwa menanam pohon secara berjenjang dan berkelanjutan bisa meningkatkan ketahanan lahan, mengurangi erosi, dan menekan risiko banjir.
Bagi warga yang memiliki lahan, bibit pohon ini juga memiliki nilai ekonomi karena bisa menghasilkan buah yang dapat dijual atau dikonsumsi keluarga.
BPBD Kabupaten Simalungun dan pihak terkait menambahkan bahwa normalisasi lahan dan penghijauan menjadi langkah strategis menghadapi musim hujan. Penanaman pohon di kawasan ini diharapkan mampu menahan aliran air dan memperkuat struktur tanah, sehingga risiko longsor dan banjir dapat diminimalkan.
Semangat warga terlihat jelas meski gerimis turun. Banyak dari mereka yang ikut menanam pohon dan memastikan bibit yang diberikan dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara Polri, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan keselamatan warga.
AKP Manguni Wiria menutup kegiatan dengan pesan agar masyarakat tidak hanya menanam, tetapi juga merawat pohon yang sudah ditanam.
“Ini bukan sekadar menanam, tetapi membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga alam. Jika kita merawat pohon seperti kita merawat kehidupan sendiri, manfaatnya akan terasa untuk generasi mendatang”, tuturnya.
Dengan langkah nyata ini, Polsek Parapat bersama mitra membuktikan bahwa aksi kepolisian tidak hanya di ranah hukum, tetapi juga aktif dalam pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, selaras dengan transformasi Polri menuju Presisi. ( JS ).






