Simalungun !!!! Kompakonline.com – Kehadiran AIPDA H. Siregar atau yang sering disapa Bang Regar salah satu personel Bhabinkamtibmas Polsek Bangun Polres Simalungun kembali menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat petani melalui program pembinaan yang mendukung kebijakan ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.
Komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat ditunjukkan melalui kegiatan sambang dan patroli dialogis yang dilakukan di dua nagori di Kecamatan Gunung Maligas pada Selasa pagi ( 09 / 09 / 2025 ).
Kapolsek Bangun AKP R Simarmata, saat dikonfirmasi pada Selasa ( 09 / 09 / 2025 ) sekitar pukul 14.00 Wib menegaskan bahwa kegiatan pembinaan kepada kelompok tani ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo.
“Kegiatan sambang dan patroli dialogis yang dilakukan Bhabinkamtibmas kami adalah wujud nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan Presiden Prabowo. Kami ingin memastikan bahwa para petani jagung dapat merasakan kenyamanan dan mendapat pendampingan dalam memasarkan hasil panen mereka”, ungkap AKP R Simarmata dengan penuh komitmen.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa ( 09 / 09 / 2025 ) mulai pukul 10.00 Wib hingga selesai ini dipimpin langsung oleh Kanit Binmas Polsek Bangun IPTU Rudi Junaidi yang didampingi Bhabinkamtibmas Aipda H. Siregar, alias Bang Regar Tim yang kompak ini menunjukkan keseriusan Polsek Bangun dalam menghadirkan pelayanan prima kepada masyarakat petani.
“IPTU Rudi Junaidi selaku Kanit Binmas bersama Bhabinkamtibmas Aipda H. Siregar melaksanakan sambang dan patroli dialogis kepada kelompok tani. Kehadiran mereka di tengah petani jagung adalah bentuk kepedulian kami terhadap kesejahteraan masyarakat”, ujar Kapolsek menjelaskan detail operasional.
Rute kunjungan meliputi dua lokasi strategis yakni rumah Bapak Adi Warsito di Nagori Karang Anyer dan rumah Bapak Budi di Nagori Karang Rejo, Kecamatan Gunung Maligas. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada konsentrasi petani jagung yang membutuhkan bimbingan dalam memasarkan hasil panen.
“Kami sengaja memilih Nagori Karang Anyer dan Karang Rejo karena di wilayah tersebut terdapat banyak petani jagung yang telah panen. Mereka membutuhkan informasi dan bimbingan bagaimana cara menjual hasil panen ke Bulog Pematangsiantar sesuai program pemerintah”, ucap AKP R Simarmata.
Dalam kegiatan yang berlangsung dalam cuaca cerah ini, Bhabinkamtibmas menyampaikan himbauan kepada para petani jagung yang telah panen agar hasil panen mereka dapat dijual ke Bulog Pematangsiantar.
Hal ini sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang mendorong penyerapan hasil pertanian lokal.
“Bhabinkamtibmas kami menghimbau para petani agar hasil panen jagung dapat dijual ke Bulog Pematangsiantar. Ini adalah bagian dari program ketahanan pangan yang didukung penuh oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan petani”, ungkap Kapolsek.
Selain memberikan bimbingan terkait pemasaran hasil panen, petugas Bhabinkamtibmas juga menyampaikan pesan – pesan kamtibmas kepada masyarakat guna pencegahan terjadinya tindak pidana di nagori yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban.
“Dalam setiap kunjungan, Bhabinkamtibmas juga menyampaikan pesan kamtibmas kepada masyarakat untuk pencegahan tindak pidana yang dapat mengganggu situasi keamanan di wilayah hukum Polsek Bangun”, jelas AKP R Simarmata.
Kegiatan ini berhasil menciptakan situasi yang aman dan nyaman di kedua nagori, menunjukkan efektivitas pendekatan personal yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas.
Respons positif dari masyarakat petani sangat menggembirakan dan menunjukkan apresiasi terhadap program ini.
“Hasil yang dicapai sangat memuaskan karena terciptanya situasi yang aman dan nyaman. Para petani merasa diperhatikan dan mendapat dukungan dalam menghadapi tantangan pemasaran hasil panen mereka”, ujar Kapolsek.
Namun, dalam pelaksanaan program ini juga ditemukan beberapa hambatan teknis yang perlu mendapat perhatian khusus.
Salah satu kendala utama adalah kualitas hasil panen jagung yang belum memenuhi standar Bulog.
“Kami menemukan hambatan berupa kadar air hasil panen jagung para petani yang masih terlalu tinggi, mencapai 40-60 persen. Sementara standar Bulog Pematangsiantar membutuhkan kadar air 18-20 persen dan 14 persen”, ungkap AKP R Simarmata mengidentifikasi permasalahan.
Hambatan lain yang tidak kalah penting adalah ketiadaan fasilitas pengolahan jagung di wilayah Kecamatan Gunung Maligas.
Hal ini menjadi kendala bagi petani untuk memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan Bulog.
“Di wilayah Kecamatan Gunung Maligas tidak ada kilang jagung kering yang dapat menghasilkan jagung berkadar air 18-20 persen dan 14 persen sesuai kriteria Bulog Pematangsiantar. Ini menjadi PR bersama untuk mencari solusinya”, ucap Kapolsek.
Meskipun menghadapi tantangan teknis, program ini tetap dinilai berhasil dalam menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat petani dan memberikan dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan pemerintah.
“Kendala yang ada tidak mengurangi semangat kami untuk terus mendampingi petani. Ini adalah bagian dari komitmen kami mendukung program Presiden Prabowo dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional”, jelas AKP R Simarmata.
Ke depan, Polsek Bangun berkomitmen untuk terus mengembangkan program serupa dengan melibatkan berbagai pihak terkait untuk mengatasi kendala teknis yang dihadapi petani.
“Kami akan terus menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat petani melalui program pembinaan berkelanjutan. Dukungan terhadap program ketahanan pangan Presiden Prabowo akan terus kami wujudkan melalui berbagai kegiatan konkret”, tegas AKP R Simarmata mengakhiri penjelasannya. ( JS ).