Simalungun !!!!! Kompakonline.com – Di tengah hangatnya mentari pagi yang menyinari Huta II Marubun Jaya, sebuah warung kopi sederhana milik Pak Mesman alias Jeje menjadi saksi bisu momen yang sangat bermakna. Pada Jumat ( 11 / 07 / 2025 ), lima personel Polsek Tanah Jawa hadir untuk menjalankan program “Jumat Curhat” yang telah menjadi jembatan komunikasi antara kepolisian dengan masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 10.30 Wib hingga selesai ini dipimpin langsung oleh Panit I Binmas IPTU H. Pangeran Sidauruk, didampingi IPDA R. Perangin Angin, Aiptu P. E. Pakpahan, Aiptu Ricart Sianturi dan Suhendra ASN. Mereka hadir atas nama Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra SH, MH untuk menjalankan misi mulia membangun kedekatan dengan warga.
“Kegiatan Jumat Curhat ini merupakan bagian dari upaya kami untuk lebih dekat dengan masyarakat, mendengarkan keluhan, aspirasi, dan masukan dari warga”, ujar Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra SH, MH, saat dikonfirmasi pada hari Jumat + 11 / 07 / 2025 (, sekitar pukul 23.10 Wib.
Pemilihan warung kopi Mesman sebagai lokasi kegiatan bukanlah kebetulan.
Warung kopi yang terletak di Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun ini merupakan tempat berkumpul favorit warga setempat.
Suasana yang santai dan akrab menjadikan lokasi ini ideal untuk membangun dialog yang terbuka antara petugas dan masyarakat.
“Kami sengaja memilih tempat yang nyaman dan familiar bagi masyarakat, seperti warung kopi ini, agar warga merasa lebih rileks dan terbuka untuk berbagi cerita atau keluhan mereka”, ungkap Kompol Asmon Bufitra, menjelaskan filosofi di balik pemilihan lokasi tersebut.
Dalam suasana yang hangat dan bersahabat, IPTU H. Pangeran Sidauruk sebagai Panit I Binmas memimpin jalannya acara dengan pendekatan yang sangat humanis. Beliau tidak hanya mendengarkan keluhan masyarakat, tetapi juga memberikan solusi konstruktif atas berbagai permasalahan yang disampaikan warga.
Cuaca cerah pada hari itu seakan mendukung berlangsungnya kegiatan dengan baik. Warga yang datang tampak antusias dan merasa nyaman untuk berbagi berbagai hal, mulai dari masalah keamanan lingkungan, keluhan tentang lalu lintas, hingga saran – saran untuk meningkatkan pelayanan kepolisian di wilayah mereka.
“Alhamdulillah, kegiatan pelaksanaan Jumat Curhat berjalan dalam situasi aman dan kondusif. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, mereka merasa dihargai dan didengarkan aspirasinya”, ucap Kompol Asmon Bufitra dengan nada penuh syukur.
Kehadiran lima personel Polsek Tanah Jawa di warung kopi sederhana ini memberikan pesan yang sangat kuat kepada masyarakat. Bahwa kepolisian tidak hanya hadir saat ada masalah, tetapi juga ada untuk membangun hubungan yang harmonis dalam keseharian. Mereka duduk bersama, minum kopi bersama, dan berbincang layaknya saudara sendiri.
Program Jumat Curhat ini merupakan inovasi cemerlang dalam konsep community policing yang diterapkan Polsek Tanah Jawa. Melalui pendekatan yang santai dan informal, program ini berhasil menghilangkan sekat-sekat yang selama ini mungkin ada antara petugas dan masyarakat.
“Kami berharap melalui program ini, kepercayaan masyarakat kepada kepolisian semakin meningkat. Ketika masyarakat percaya kepada kami, mereka akan lebih mudah untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka”, ungkap Kompol Asmon Bufitra.
Mesman alias Jeje, selaku pemilik warung kopi, menyambut baik kegiatan ini.
Beliau menyatakan bahwa kehadiran petugas kepolisian di warungnya memberikan nilai tambah dan membuat para pelanggan merasa lebih aman dan nyaman.
Kegiatan Jumat Curhat yang berlangsung hingga sore hari ini tidak hanya sekedar berbincang santai, tetapi juga menjadi media edukasi bagi masyarakat. Petugas memberikan informasi terkait cara melaporkan kejahatan, nomor-nomor yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat, dan tips-tips menjaga keamanan lingkungan.
Dedikasi IPTU H. Pangeran Sidauruk bersama tim dalam menjalankan program ini patut diapresiasi. Mereka telah menunjukkan bahwa kepolisian modern tidak hanya mengandalkan pendekatan represif, tetapi juga pendekatan preventif yang lebih humanis dan menyentuh hati masyarakat. ( JS ).