Simalungun !!!!! Kompakonline.com – Polemik Konversi Perkebunan Teh di Sidamanik menjadi Sawit kembali menjadi sorotan publik Kabupaten Simalungun, terutama di Kecamatan Pematang Sidamanik dan Kecamatan Sidamanik yang menjadi lokasi perkebunan tersebut.
PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) kembali ingin melakukan konversi kebun teh menjadi sawit di wilayah konsesi mereka di Kab. Simalungun.
Tentu hal ini langsung mendapatkan komentar penolakan terhadap keinginan konversi tersebut.
Yang di mana hal ini juga sudah pernah pihak PTPN lakukan namun mendapatkan penolakan.
Banyak pihak yang telah menyatakan sikap untuk menolak perubahan konversi lahan tersebut.
Hal ini juga mendapat sorotan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara dari Daerah Pemilihan (Dapil) 10 Pematang Siantar-Simalungun, yang menyatakan sikap bahwa menolak konversi kebun teh menjadi kebun sawit yang akan dilakukan oleh pihak PTPN IV.
Tentu sikap yang disampaikan oleh para anggota DPRD-Sumut ini langsung menerima respon positif dari masyarakat Kabupaten Simalungun.
Karena hal ini sejalan dan beriringan dengan sikap para masyarakat Kabupaten Simalungun, yang menolak konversi kebun teh menjadi sawit.
Hal ini juga senada dengan pendapat dari Edis Galingging, selaku Tokoh Pemuda Pematang Siantar-Simalungun.
Saat ditemui wartawan, Edis Galingging, yang juga merupakan mantan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyampaikan, “saya sangat mendukung sikap 8 anggota DPRD-Sumut, ini sejalan dengan sikap masyarakat Kabupaten Simalungun”, tegas Edis Galingging.
Tentu sikap tegas dari 8 DPRD-Sumut ini harus kita dukung penuh. Dikarenakan sikap ini melambangkan komitmen mereka terhadap kepentingan masyarakat banyak, khususnya masyarakat di Kabupaten Simalungun ini”, ucap Edis Galingging.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, “kepada pihak PTPN IV agar segera mempertimbangkan sikap ini. Kami meminta agar PTPN IV mengambil langkah yang arif dan bijaksana dalam persoalan ini.
Selama ini perkebunan Teh Sidamanik sudah menjadi ikon parawisata di Kabupaten Simalungun.
Jangan sampai dengan berubahnya aturan, justru menimbulkan dampak negatif ke depannya. Mengingat banyak masyarakat yang menggantungkan nasibnya di kebun Teh Sidamanik, dan sangat banyak masyarakat yang memilih Kebun Teh Sidamanik menjadi destinasi wisata mereka”, tutup Edis Galingging. ( JS ).