Medan !!!! Kompakonline.com – Dalam rangka Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark Tahun 2025 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2025 di Kawasan Geopark Caldera Toba, Bupati Simalungun, Dr H Anton Achmad Saragih menandatangani komitmen mendukung revalidasi dan berkelanjutan pengelolaan Toba UNESCO Geopark Global.
Penandatanganan tersebut dilakukan Bupati Simalungun bersama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Muhammad Bobby Afif Nasution dan 6 kepala daerah di kawasan Danau Toba, berlangsung dalam rapat persiapan kegiatan tersebut di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Medan, Senin ( 30 / 06 / 2025 ).
Sebelumnya Bupati Simalungun juga menyampaikan laporan revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark untuk menyambut kedatangan para asesor UNESCO ke sejumlah geosite yang ada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Dijadwalkan validator/asesor yang akan hadir yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan).
Pada rapat tersebut diketahui, ada empat rekomendasi dari UNESCO untuk Kaldera Toba, diantaranya, perlu adanya penelitian berkelanjutan dan peta geologi, peningkatan visibility di seluruh wilayah geopark dengan panel informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat, memperkuat eksistensi warisan budaya, dan keaktifan badan pengelola menyelenggarakan event nasional dan internasional.
Gubsu, dalam sambutannya berharap pada pertemuan ini seluruh daerah yang ada di Kawasan Danau Toba bisa memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, untuk mendukung seluruh tahapan proses revalidasi secara terpadu.
“Tahun ini kita berupaya untuk bisa meraih kembali Green Card. Kalau boleh tadi ada empat rekomendasi yang kita ketahui bersama untuk ditindaklanjuti”, ujar Gubsu.
Gubsu juga menyarankan kepada seluruh daerah dan instansi terkait, agar terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan ini, dan menghimbau kepada masyarakat agar menghilangkan kebiasaan melakukan pembakaran di sekitar area geosite.
“Ini harus jadi perhatian bersama. Oleh karena itu edukasi tetap dilakukan, serta perlu adanya pendampingan dari pihak kepolisian,”ujar Gubsu
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPB/Bappenas, Mineral, Togu Santoso Pardede mengatakan geopark merupakan program resmi UNESCO yang dibentuk pada 2015.
Menurut Togu, Geopark memiliki potensi warisan geologi (geosite) yang bernilai yakni geoheritage, geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Karena itu perlu memahami, menjaga, dan mencintai warisan yang ada di tujuh kabupaten Se – kawasan Danau Toba.
“Saat ini terdapat 229 UNESCO Global Geopark (UGGp) di 50 negara di dunia. Jumlah UGGp terbanyak ada di Tiongkok 49 UGGp, Spanyol 18 UGGp, Indonesia 12 UGGp, Italia 12 UGGp, dan Jepang 10 UGGp”, sebutnya.
UGGp diharapkan dapat berkontribusi untuk mencapai SDGs melalui geowisata berkelanjutan. Selain itu kegiatan ekonomi yang didorong oleh masyarakat lokal yang bukan hanya mengasilkan pekerjaan dan pendapatan juga meningkatkan kesadaran publik akan pengelolaan berkelanjutan terhadap warisan bumi.
Dalam kesempatan itu, General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) Azizul Kholis menyebutkan revalidasi Toba Caldera akan dilakukan pada 21-25 Juli 2025. Para asesor atau validator akan tiba melalui Bandara Silangit.
Para validator/asesor ini direncanakan akan mengunjungi sejumlah tempat di Kawasan Danau Toba seperti Taman Eden, kunjungan ke Samosir untuk melihat sejumlah geosite. Para validator ini juga akan menuju Merek-Sipiso-piso-Tongging, dan kembali ke Kota Medan.
Tampak hadir dalam rapat tersebut dihadiri antara lain, Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, Bupati Tapanuli Utara (Taput) Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, Bupati Toba, Effendi Napitupulu, Bupati Dairi, Karo, dan Humbanghasundutan (Humbahas). ( JS ).