Jakarta !!!!! Kompakonline.com – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus dengan bernama lahir Jorge Mario Bergoglio meninggal dunia pada usia 88 tahun. Para kardinal di seluruh dunia akan berkumpul di Vatikan untuk melakukan pemilihan Paus berikutnya dalam tradisi Katolik melalui konklaf.
Paus Fransiskus merupakan Paus Gereja Katolik ke – 266 wafat pada Senin ( 21 / 04 / 2025 ), setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit karena mengalami pneumonia. Setelah dirawat, Paus Fransiskus beberapa kali muncul ke publik, salah satunya saat perayaan Paskah pada Minggu ( 21 / 04 / 2025 ) di Basilika Santo Petrus.
Paus Fransiskus menduduki Takhta Suci pada 2013 menggantikan mendiang Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri karena faktor usia dan kesehatan. Paus Fransiskus dapat menduduki jabatan itu melalui pemilihan Paus atau konklaf dalam tradisi Katolik.
Dirangkum dari katolisitas.org, The Guardian, dan BBC, para kardinal di seluruh dunia di bawah 80 tahun akan berkumpul di Vatikan untuk mengadakan konklaf. Para kardinal pemilih akan berkumpul di salah satu kapel di Vatikan. Pada konklaf terakhir 2013, berkumpul 115 kardinal pemilih dari seluruh dunia.
Para kardinal pemilih mengenakan jubah merah dengan perlengkapannya untuk sebuah peristiwa penting. Garda Swiss penjaga Vatikan mengawal dan memastikan tidak ada pihak luar yang berkontak dengan para kardinal pemilih atau sebaliknya pada saat proses konklaf.
Salah satu kapel telah disiapkan untuk prosesi konklaf, termasuk cerobong asap, pembakar kertas suara pemilihan, pencabutan segala jaringan telepon, internet, pembersihan surat-surat kabar dan merusak sintal handphone untuk menghindari kontak dengan dunia luar.
Tidak tertutup kemungkinan bagi para kardinal untuk bersalaman satu dengan yang lain. Namun, mereka harus menghindari pembicaraan yang berkaitan dengan calon kandidat pilihan mereka atau segala diskusi lainnya.
Setelah kardinal pemilih berkumpul, pintu kapel ditutup sebagai tanda penarikan diri mereka dari dunia luar dan konklaf secara resmi dapat dimulai. Para kardinal pemilih mengurus segala sesuatu secara sendiri, akan dipilih 3 kardinal termuda sebagai tenaga pelancar prosesi konklaf.
Sebelum pemilihan dimulai, masing – masing kardinal dibagikan sebuah kertas pemilih, di atas kertas tertera sebuah kalimat Latin : Eligo in Sumum Pontificem Meum, artinya : Saya memilih Pemimpin Tertinggiku, di bagian ada ruang untuk menulis nama orang yang ingin dipilih.
Setelah seluruh kardinal memilih, sudah disediakan sebuah piala tempat mereka memasukkan kertas suara mereka. Singkat penjelasan, tahap selanjutnya menghitung kertas suara dan mengumpulkan suara, lalu mengumumkan hasil pemilihan.
Seandainya seorang calon terpilih dengan suara mayoritas, artinya dua pertiga dari jumlah seluruh pemilih, maka dengan itu seorang Paus sudah terpilih. Jika belum ada minimal mayoritas dua pertiga, pemilihan dilanjutkan ke putaran berikutnya.
Jika lebih dari putaran ke – 30 dan belum juga terpilih seorang Paus, 2 kandidat dengan perolehan suara terbanyak akan dipilih oleh para kardinal, kedua yang terpilih ini otomatis kehilangan hak memilih. ( Detikcom ).