Tebingtinggi !!!! Kompakonline.com -Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Tebing Tinggi menggelar High Level Meeting Rakor (rapat koordinasi) TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), Rabu ( 11 / 01 / 2022 ) di ruang Mawar lantai III gedung Balai Kota.
Rapat dipimpin Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos., M.TP. dan dihadiri Kabag Ren AKBP. Adjie Makno, Serma. Abdul Raman Lubis mewakili Danramil 13/TT. dan Regina Siswana Surbakti mewakili Kanwil BI provinsi Sumatera Utara serta Kepala BPS Kota Tebing Tinggi Azantaro, S.E., M.Si.
Dalam rakor tersebut, Pj. Wali Kota menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada TPID Kota Tebing Tinggi atas capaiannya sehingga Kota Tebing Tinggi tidak termasuk kedalam 10 (sepuluh) kabupaten/kota yang mendapat nilai merah dan menjadi warning (peringatan) dari Mendagri terkait pengendalian inflasi.
Sejalan dengan hal tersebut, Pj. Wali Kota meminta kepada TPID Kota Tebing Tinggi untuk tetap menggelar rakor secara rutin dan melakukan 6 upaya konkret Pemko Tebing Tinggi dalam pengendalian inflasi.
“Bahwa rakor TPID ini harus terus berlanjut. Mengendalikan inflasi sama seperti mengendalikan Covid-19, kalau bersama kita bisa, kalau sendiri tidak mungkin,” ujar Pj. Wali Kota.
Terkait dengan 6 upaya konkrit yang harus dilakukan Pemko Tebing Tinggi, diantaranya melaksanakan operasi pasar dan melakukan sidak pasar, Pj. Wali Kota mengatakan bahwa pasar murah dari Dinas Perdagangan dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, namun bila kemudian ada gejolak harga harus segera diantisipasi.
Mengenai kerja sama dengan daerah penghasil komoditi, sebagai lumbung pangan Kota Tebing Tinggi, jalinan kerja sama sudah terjalin dengan daerah tetangga atau perbatasan khususnya Kab. Serdang Bedagai dan Kab. Batu Bara.
“Untuk gerakan menanam, kembali kita akan melakukan gerakan tanam cepat panen dikarenakan yang lalu cepat gagal karena banjir. Bio flok dikembangkan lagi, untuk sampah dari pisang kepok sekarang dikembangkan pengrajin batik untuk eco batik. Sampah seminimal mungkin yang harus kita buang, mana bisa kita daur ulang kita manfaatkan,” urai Pj. Wali Kota.
Lanjut dari itu, masih terkait 6 upaya konkrit, untuk BTT (Belanja Tidak Terduga), Pj. Wali Kota mengatakan akan evaluasi anggaran dan menggunakannya apabila memang mendesak dan darurat.
Di upaya ke 6/ terakhir, Pj. Wali Kota meminta dukungan transportasi dari Dishub, agar kita koordinasikan, hidupkan kembali transportasi angkot (angkutan kota).
“Ini 6 langkah yang kita prioritaskan di Kota Tebing Tinggi dalam rangka pengendalian inflasi ataupun ada langkah bersifat strategis, bisa kita masukkan diluar dari 6 ini,”
“Harapan kami, TPID Kota Tebing Tinggi tetap kuat, tetap solid untuk kita bisa mengendalikan inflasi daerah. Masalah TPID Award yang hanya masuk nominasi, kalau bisa (kepada Bank BI) dibantu evaluasi apa saja kekurangannya. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa bekerja lebih baik lagi, Kota Tebing Tinggi bisa lebih maju dan masyarakat bisa semakin berkembang,” demikian Pj. Wali Kota.
Sebelumnya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Gul Bakhri Siregar menyampaikan langkah tindak lanjut pengendalian inflasi daerah diantaranya Pemda agar berkoordinasi dengan BPS setempat untuk mengetahui perkembangan inflasi bulan Desember dan tahunan.
Kemudian melanjutkan 6 (enam) upaya konkrit dalam pengendalian inflasi terutama dukungan APBD dalam penanganan inflasi daerah, menjadikan pengendalian inflasi menjadi prioritas daerah dan mengoptimalkan tugas-tugas TPID dan Satgas Pangan.
Serta berkoordinasi dengan Kejaksaan, Kepolisian dan TNI dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok komoditas.
Adapun 6 upaya konkrit yang harus dilakukan Pemko Tebing Tinggi yaitu melaksanakan operasi pasar murah, melakukan sidak pasar, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi, gerakan menanam, realisasi BTT (Belanja Tidak Terduga) dan dukungan transportasi dari APBD.
Sementara, Kadis Perdagangan Zahidin S.Pd., M.Pd. menyampaikan perkembangan harga barang kebutuhan pokok bulan Desember 2022, beberapa diantaranya; tempe rata-rata bulan berada di harga Rp 13.500, telur ayam ras diharga Rp 28.672, tahu mentah Rp 9.500, minyak goreng premium Rp 20.500,-minyak goreng curah Rp 14.008, kacang kedelai lokal Rp 10.000, gula pasir Rp 13.586, daging sapi murni Rp 130.000.
Daging ayam kampung Rp 56.105, daging ayam broiler Rp 26.270, cabe rawit hijau Rp 46.625, cabe merah keriting Rp 38.661, beras premium Rp 13.183, beras medium Rp 11.838, bawang putih Rp 22.393, bawang merah lokal Rp 29.759, bawang merah import Rp 16.879.
Hadir Kadisnakerperin Ir. Iboy Hutapea, perwakilan OPD terkait, Kabag Perekonomian dan SDA Ir. Nasrullah, Kepala Perum Bulog Kancab Medan atau mewakili, M. Iqbal mewakili Kadin.( Samsudin Silitonga).