Kompak Online – Baru-baru ini beredar video berdurasi 26 detik yang mempertontonkan aksi saling jotos. Melibatkan dua oknum anggota polisi lalu lintas, serta seorang oknum personel TNI.
Peristiwa terjadi di sekitar Pos Lalu Lintas Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, tepatnya di depan Kantor PLN, Jalan Rijali, Ambon, Maluku, pada Rabu (24/11) sore.
Berawal dari kesalahpahaman, kala dua personel polantas yang hendak menilang pengendara motor. Pengendara itu pun mengadu ke saudaranya yang merupakan anggota TNI.
Kini keduanya telah berdamai. Meski begitu, berdasarkan kesepakatan pimpinan masing-masing, tetap ditindak tegas.
Melansir dari akun Instagram @majeliskopi08, yang mengunggah ulang video aksi adu jotos. Terlihat dua personel polantas masih mengenakan rompinya. Sementara seorang anggota TNI dengan seragam lorengnya.
“Sudah. Hei, kenapa hanya melihat saja. Itu bantulah. Aparat dengan aparat,” teriak seorang wanita dari kejauhan.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Rum Ohoirat membenarkan adanya kejadian adu jotos tersebut. Ia menjelaskan duduk perkara hingga terjadi saling pukul.
“Pada sore tadi ada kesalahpahaman pada anggota kami dengan salah satu rekan TNI. Kemudian masalah ini sudah diselesaikan, di antara mereka sudah saling salaman dan sudah saling memaafkan,” kata Rum dalam pertemuan di Mapolres Pulau Ambon.
Rum menambahkan, personel Polri dan TNI yang baku hantam sudah saling bersalaman dan memaafkan. Disaksikan langsung oleh awak media, serta komandannya masing-masing.
“Kesalahpahaman antara anggota kami dengan salah satu rekan dari TNI. Kemudian masalah ini sudah diselesaikan sebagaimana rekan tadi sudah lihat. Dan mereka sudah saling memaafkan. Di sini juga sudah ada komandannya langsung. Kemudian ada Kapolres,” ujar Rum.
Kasus bermula saat seorang pengendara motor ditilang oleh dua personel polantas. Lantaran tidak terima, orang tersebut mengadu ke kerabatnya yang merupakan Anggota TNI.
Menurut Rum, kasus pertikaian memang sudah selesai. Namun mengenai penegakan disiplin dan sanksi, akan tetap dilakukan.
Nantinya diserahkan kepada masing-masing pimpinan, untuk memeriksa anggotanya dan memberikan sanksi tegas.
“Kasusnya sudah selesai. Tapi terkait dengan disiplin, ini kesepakatan dari pimpinan agar masing-masing anggota, masing-masing kesatuan memeriksa anggotanya. Apabila ada yang menyalahi, maka harus diproses dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Hingga saat ini, tidak diceritakan secara detail mengenai latar belakang kejadian di hadapan publik.
Tapi sinergitas TNI-Polri berusaha tetap ditampilkan. Kedua institusi telah bersepakat dan saling memberi disiplin anggotanya.
sumber: merdeka.com